Penalaran yaitu suatu proses berfikir dimana didalam
proses berfikir tersebut sangat bertolak berlakang dari pengamatan indera yang
dapat menghasilkan suatu konsep dan pengertian. Didalam suatu penalaran dikenal
juga menalar yaitu dimana terbentuknya suatu proposisi – proposisi atau semacam
gagasan, ide yang sejenis berdasarkan jumlah proposisi yang dianggap benar,
beberapa orang menyimpulkan bahwa sebuah proposisi atau gagasan yang baru
sebelumnya tidak diketahui.
Pernalaran Induktif
Menurut
Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007 : 14) penalaran induktif adalah cara
menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat khusus.
Lalu menurut Suriasumantri (dalam Shofiah, 2007 :15) penalaran induktif adalah
suatu proses berpikir yang berupa penarikan kesimpulan yang umum atau dasar
pengetahuan tentang hal-hal yang khusus. Artinya, dari fakta-fakta yang ada
dapat ditarik suatu kesimpulan.
Kesimpulan
umum yang diperoleh melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan bukti.
Hal tersebut dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan beberapa
contoh khusus yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus. Aspek dari
penalaran induktif adalah analogi dan generalisasi. Menurut Jacob (dalam
Shofiah, 2007 :15), hal ini berdasarkan bahwa penalaran induktif terbagi
menjadi dua macam, yaitu generalisasi dan analogi.
Ciri-ciri
Paragraf Induktif
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
- Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf
- Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
- Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama
Contoh :
- Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
- Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan
Semua hewan
yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Cara Penarikan Simpulan
Generalisasi
Proses
penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan
mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa. Generalisasi dibuktikan
dengan data, contoh, statistic dll.
Contoh :
- Orang yang menjadi kader partai korupsi
- Orang yang menjabat sebagai ketua umum partai korupsi
Generalisasi : Orang yang berkerja di partai korupsi
Jenis-jenis
generalisasi :
- Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif
Adalah generalisasi dimana seluruh
fenomena yang menjadi atas dasar penyimpulan yang telah diselidiki.
Contoh: data survey LSM
- Generalisasi Dengan Loncatan Induktif
Adalah generalisasi dimana
kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk
semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh:
Hampir seluruh partai mendapat pendapatan dari hasil korupsi.
Analogi
Suatu proses
penalaran membandingkan sifat esensial yang mempunyai persamaan. Dengan asumsi
tersebut diasumsikan ada persamaan pula dalam hal lainya.
Ada 2 macam analogi,yaitu :
Analogi Induktif
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun
berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan
bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat
bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada
persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh
analogi induktif
Timnas
Indonesia lolos dalam semifinal piala asia dengan demikian timnas Indonesia
akan masuk piala dunia di tahun mendatang dengan berlatih setiap hari.
Analogi Deklaratif
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan
atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu
yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena
ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan
hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
Contoh analogi deklaratif
Deklaratif
untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala
negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan
yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.
Hubungan Kausal
Hubungan
kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang
salingberhubungan. Hal ini terlihat ketika tombol ditekan yang akibatnya bel
berbunyi. Dalamkehidupan kita sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita
temukan. Hujan turun dan jalan-jalanbecek. Ia kena penyakit kanker darah dan
meninggal dunia. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan
antar masalah yaitu sebagai berikut:
Sebab-Akibat
Sebab akibat
ini berpola A menyebabkan B. Disamping ini pola seperti ini juga
dapatmenyebabkan B, C, D dan seterusnya. Jadi, efek dari suatu peristiwa yang
diaanggap penyebabkadang-kadang lebih dari satu. Dalam kaitannya dengan
hubungan kausal ini, diperlukankemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan
simpulan penalaran. Hal ini akan terlihatpada suatu penyebab yang tidak jelas
terhadap suatu akibat yang nyata.
Contoh
Belajar menurut
pandangantradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlh ilmupengetahuan. ‘Pengetahuan´ mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuanmemegang
peranan utama dalam kehidupan manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa yang
memiliki pengetahuan, ia mendapat kekuasaan.
Akibat-Sebab
Akibat sebab
ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter.
Kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Jadi hampir mirip
dengan entimen. Akan tetapidalam penalaran jenis akibat sebab ini,
Peristiwa sebab merupaka simpulan
Contoh
Dewasa ini kenakalan remaja
sudah menjurus ke tingkat kriminal. Remaja tidak hanya terlibat dalam
perkelahian-perkelahian biasa, tetapi sudah berani menggunakan senjata
tajam.Remaja yang telah kecanduan obat-obat terlarang tidak segan-segan
merampok bahkan membunuh. Hal ini selain disebabkan kurangnya perhatian dari
orang tua dan pengaruhmasyarakat, pengaruh televisi dan film cukup besar.
Akibat-Akibat
Akibat-akibat
adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat”
langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.
Contoh
Ketika pulang dari pasar, Ibu
Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa kain
jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak
ditampilkan yaitu hari hujan.
Sumber : https://www.google.com/