BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah
Dunia telah
melihat revolusi ponsel, perubahan dramatis dalam ukuran, gaya, fitur, dan
inovasi. Apple telah jelas mengubah cara kita menggunakan ponsel kita,
praktis diciptakan kembali segmen ponsel pintar. Kemampuan untuk mengakses
web, men-download aplikasi dengan sentuhan ujung jari kita, dan cocok di saku
ini semuanya benar-benar menakjubkan. Tapi ketika datang untuk berbelanja
ponsel, konsumen meneliti dan mengevaluasi alternatif positif atau negatifnya
tentang suatu produk. Apple telah mengambil sebagian besar dari pasar
ponsel pintar, tetapi beberapa alternatif dan pesaing hanya sulit untuk mengabaikan
sebelum melakukan pembelian tertentu.
Pada
intinya setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya bertujuan untuk
mendapatkan laba sesuai dengan tujuan pokok yang diharapkan. Diantaranya yaitu
agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidup serta kelancaran operasinya.
Hal ini tentunya bisa tercapai dengan mengaktifkan dan mengefisienkan kerja
perusahaan.
Evaluasi
alternatif ini, dalam keberadaannya ditentukan oleh keterlibatan konsumen
dengan produk yang akan dibelinya.
1.2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi dan batasan masalah di atas, masalah dalam perumusan ini
dirumuskan sebagai berikut :
1) Kriteria evaluasi
2) Menentukan alternatif
pilihan
3) Menaksir alternatif
pilihan
4) Menyeleksi aturan
pengambilan keputusan
1.3. Tujuan
Pembahasan
Tujuan
dari penulisan ini adalah untuk :
1) Menetapkan dan
menggunakan berbagai kriteria evaluasi termasuk harga, brand name dan negadar
asal pada saat membuat keputusan
2) Menetapkan seperangkat
alternatif dimana suatu pilihan akan ditetapkan
3) Menilai kinerja setiap
alternatif sebagai dasar evaluasi
4) Mengetahui dan
memahami bagaimana situasi konsumen dalam menentukan pilihan dengan melihat
berbagai aturan yang ada
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kriteria
Evaluasi
Kriteria
evaluasi merupakan salah satu aktivitas dalam proses pengambilan keputusan
konsumen, memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian
konsumen. Saat konsumen melakukan aktivitas ini, mereka sedang mempertimbangkan
atribut-atribut yang terdapat pada satu produk dan menilai atribut mana yang
lebih penting ukurannya yang ia gunakan sebagai dasar keputusan memilih produk.
Dari
berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya di proses untuk mendapatkan
keputusan atau pertimbangan nilai akan suatu produk, dan akan menghasilkan
beberapa atribut yang akan muncul, setelah itu baru di beri bobot dari berbagai
alternatif.
Konsumen
memproses informasi dari beberapa informasi dan membuat pertimbangan untuk
memuaskan kebutuhan, konsumen mencari manfaat produk dan memandang produk
sebagai suatu rangkaian atribut, atribut yang menonjol dianggap penting.
Pemasar
perlu menjelaskan manfaat produk dan menentukan atribut yang menonjol untuk
mempengaruhi Evaluasi Alternatif sebelum Keputusan Pembelian Konsumen membentuk
satu maksud pembelian, ada 2 faktor :
1. Sikap/ pendirian
orang lain
2. Situasi yang
tidak diantisipasi
Kriteria
evaluasi dikembangkan melalui model-model evaluasi yang digunakan. Empat
kelompok pengembangan yang dapat dilakukan, yakni: “Pre-ordinate, Fidelity,
Matual-adaptive, dan process”.
1. Pendekatan
“Pre-ordinate”
Memiliki dua
karakteristik; kriteria pertama ditetapkan sebelum pelaksanaan evaluasi.
kriteria ini bersifat mengikat karena ditetapkan sebelum evaluator turun ke
lapangan. Kriteria kedua, dikembangkan dan bersumber pada standar tertentu.
Seperti pada pandangan teoritik atau kumpulan tradisi yang sudah dianggap baik.
2. Pendekatan
“Fidelity”
Pada
dasarnya ada kesamaan prinsip dengan kedekatan “Pre-ordinate” yakni kriteria
yang dikembangkan sebelum evaluator turun ke lapangan untuk mengumpulkan data.
Perbedaaan prinsipil pada keduanya yaitu pada hakekat evalusi yang digunakan.
Pendekatan Fidently tidak menggunakan kriteria yang bersifat umum (universal)
sebagaimana tuntutan pendekatan Pre-Ordinate.
3. Pendekatan
gabungan “Mutual-Adaptive”
Pendekatan
ini merupakan perpaduan antara pendekatan “Pre-Ordinate, Fidently, Process.
Kriteria yang di gunakan dikembangkan dari karakteristis program dari luar,
seperti berdasarkan pandangan secara teori, dari para pelaksana, dan dari
pemakai program.
4. Pendekatan
proses
Sesuai
dengan namanya, pendekatan ini mengembangkan kriteria selama proses evaluasi
berlangsung. Kriteria didapat melalui wawancara, observasi, atau studi
dokumentasi. Pendekatan ini berhubungan erat dengan aplikasi pendekatan kualitatif.
Karakteristis yang menonjol dari pendekatan ini merupakan kriteria yang
dipergunakan dikembangkan selama evaluator di lapangan. Konsekuensinya
pendekatan ini terikat dengan masalah yang dihadapi oleh para pelaksana program
di lapangan.
Kriteria
dalam evaluasi diatas mengacu pada :
1. Pedoman –
pedoman tentang program pendidikan jasmani yang berlaku.
2. Persepsi para
pengembang program yang teruji secara teoritis.
3. Pertimbangan
evaluator.
2.2. Menentukan
Alternatif Pilihan
Alternatif
pilihan dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil
seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria, keselamatan, kenyamanan,
harga, merek, negara asal, dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan,
kesenangan dan lain sebagainya. Beberapa alternatif pilihan yang umum adalah :
1. Harga
Harga
menentukan pilihan alternatif. Konsumen cenderung memilih harga yang murah
untuk membeli suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen
tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indikator
kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan
karakteristik produk.
2. Nama merek
Merek
terbukti menjadi determinan penting dalam barang. Nampaknya merek merupakan
pengganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit sulit menilai
kriteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki
reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
3. Negara asal
Negara
dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan
konsumen. Negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin
sudah tidak meragukan lagi kualitas produk elektronik dari Jepang. Sementara,
untuk jam tangan nampaknya buatan Swiss merupakan produk yang handal tak
teragukan.
Keputusan
untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari
sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai beberapa komponen
:
1. Keputusan
tentang jenis produk
2. Keputusan
tentang bentuk produk
3. Keputusan
tentang merk
4. Keputusan
tentang penjualnya
5. Keputusan
tentang jumlah produk
6. Keputusan tentang
waktu pembelian
7. Keputusan
tentang cara pembayaran
Setelah
konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan menentukan alternatif
yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Setelah kriteria yang
akan menjadi alterlatif pilihan ditentukan barulah konsumen menentukan
alternative produk yang menjadi pilihan.
2.3. Menaksir
Alternatif Pilihan
Menaksir
alternatif pilihan adalah kegiatan mentaksir atau memprediksi pilihan
alternatif setelah pilihan awal tidak berhasil dicapai, kegiatan ini berfungsi
sebagai rencana jaga-jaga jika ada pilihan yang tidak berhasil.
konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat
pilihan. Konsep dasar tertenu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen.
· Pertama
Kita
menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulam atribut produk.
· Kedua
Konsumen
akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut
kebutuhan dan keinginan unik masing-masing.
· Ketiga
Konsumen
mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi
setiap merek pada setiaap atribut.
· Keempat
Harapan
kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang
berbeda.
· Kelima
Konsumen
sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi.
Ada
konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada
konsumen dan keputusan pembelian. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif
barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi
membeli spesifik.
Dalam
beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran
secara logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi
atau bahkan tidak sama sekali. Terkadang Mereka membeli berdasarkan dorongan
sesaat atau tergantung pada intuisi, Kadang-kadang konsumen mengambil keputusan
membeli sendiri, Kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi
konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pemberian.
Pemasar
harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka
mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang
sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi
keputusan membeli.
Jika
ingin membeli handphone, seseorang mungkin akan membuat perbandingan langsung
seluruh merek pada fitur-fitur seperti harga, berat, dan kejelasan tampilan.
Penilaian perbandingan ini mungkin tidak sepenuhnya akurat.
1. Akurasi
penilaian individu
Penelitian
menunjukkan individu yang biasanya tidak memperhatikan perbedaan yang relatif
kecil antara merek atau perubahan atribut merek. Selain itu, kompleksitas
banyak produk dan jasa serta fakta bahwa beberapa aspek kinerja dapat dinilai
hanya setelah digunakan luas membuat perbandingan merek akurat sulit.
2. Penggunaan
indikator pengganti
Secara umum,
indikator pengganti beroperasi lebih kuat ketika konsumen tidak keahlian
untuk membuat penilaian informasi sendiri, ketika konsumen motivasi atau
kepentingan dalam keputusan rendah, dan ketika kualitas informasi terkait
lainnya yang kurang
3. Pentingnya
relatif dan pengaruh kriteria evaluasi
Pentingnya
kriteria evaluatif bervariasi antara individu dan juga di dalam individu yang
sama dari waktu ke waktu. Penggunaan situasi, konteks Kompetitif-Secara umum,
efek Iklan.
2.4. Menyeleksi
Aturan Pengambilan Keputusan
Setelah
konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan
membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh
yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen.
Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan salam pengambilan keputusan, serta
pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk
menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki
konsumen.
Aspek-aspek
dalam aturan pengambilan keputusan sebagai pemecahan masalah
Produk
yang murah
|
Produk
yang lebih mahal
|
Pembelian
yang sering
|
Pembelian
yang jarang
|
Keterlibatan
rendah
|
Keterlibatan
tinggi
|
Kelas
produk dan merek kurang terkenal
|
Kelas
produk dan merek terkenal
|
Pembelian
dengan pertimbangan dan pencarian yang kurang matang
|
Pembelian
dengan pertimbangan dan pencarian intensif
|
Setelah
mengetahui aspek-aspek diatas, maka di bandingkan dua produk untuk pengambilan
keputusan antara kartu selular CDMA Smart Fren dengan Telkom
Flexi. Data sampel di ambil dari 100 koresponden orang Jakarta melalui
Quisonaire yang dibagikan yang mendapat hasil di bawah ini :
Smart Fren
|
Telkom
Flexi
|
Produk
yang murah
|
Produk
yang lebih mahal
|
Pembelian
yang jarang
|
Pembelian
yang sering
|
Keterlibatan
rendah
|
Keterlibatan
tinggi
|
Kelas
produk dan merek kurang terkenal
|
Kelas
produk dan merek terkenal
|
Pembelian
dengan pertimbangan dan pencarian yang kurang matang
|
Pembelian
dengan pertimbangan dan pencarian intensif
|
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keputusan
membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun empat tipe proses
pembelian di pengaruhi oleh complex decision making, brand loyalty, limited
decision making dan Inertia. Dan tahap dalam proses pembelianpun di pengaruhi
oleh beberapa faktor perilaku sesudah pembelian, menilai sumber-sumber,
menetapkan tujuan pembelian, mengidentifikasikan alternatif pembelian,
keputusan membeli dan menganalisa keinginan dan kebutuhan. Situasi terakhir
adalah situasi-situasi tertentu yang banyak dimanfaatkan pemasar untuk
mempengaruhi perilaku konsumen. Jadi seorang konsumen ynag mawas terhadap
pembelian setiap produk maka ia akan selalu memperhatikan dari hal yang
terkecil dari situlah seorang produsen harus bisa membaca pangsa pasar/
keinginan konsumen di saat ini.
Jadi, dari
hasil penelitian yang telah dilakukan, di dapat, faktor merek itu penting,
Evaluasi Alternatif sebelum pembelian yang di dalamnya ada seumber daya
konsumen dan pengetahuan yang mendorong terjadinya proses keputusan tersebut,
yaitu pengetahuan konsumen tentang merek dan kelas produk, pembelian dengan
pertimbangan dan pencarian intesif, pembelian yang sering serta harga yang
sedikit mahal tergolong produk dengan kualitas tinggi yang memacu menghasilkan
suatu Evaluasi Alternatif dalam pemilihan dan pengambilan keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar